Daerah  

Konferensi III PWI Bojonegoro, Suasana Demokrasi yang Cair, Energi Baru untuk Pers Lokal

Bojonegoro, Megaposnews.id, – Suasana hangat dan penuh semangat terasa sejak pagi ketika Konferensi III Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bojonegoro digelar di MCM Hotel and Resto, Jalan Pemuda. Ruang pertemuan yang dipenuhi jajaran pengurus PWI Jawa Timur, pejabat daerah, hingga puluhan anggota PWI Bojonegoro, tampak memancarkan atmosfer demokrasi yang hidup dan elegan.

Ketua Panitia, Nurkozim, memaparkan rangkaian kegiatan yang berjalan tertib dan penuh antusias. Sebanyak 20 anggota, terdiri dari 11 anggota biasa dan 9 anggota muda, menyalurkan hak pilihnya.

Dari proses penjaringan, tiga nama mencuat sebagai bakal calon ketua, Sasmito Anggoro (SuaraBojonegoro.com), Andik Setyobudi (Radio Elshinta), dan Parto Sasmito (Nawacita.co).

Pemilihan berlangsung lancar tanpa ketegangan. Para anggota mengikuti proses dengan suasana santai tapi tetap serius. Hasilnya, Sasmito Anggoro berhasil meraih dukungan tertinggi dengan 6 suara, disusul Parto Sasmito dengan 4 suara, sementara Andik Setyobudi belum memperoleh dukungan. Dengan demikian, Sasmito Anggoro resmi menakhodai PWI Bojonegoro untuk periode mendatang.

Di tengah jalannya konferensi, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, memberikan pesan yang terasa mengalir namun penuh makna. Ia mendorong kepengurusan baru agar lebih aktif di semua lini, terutama dalam peningkatan kapasitas dan profesionalitas wartawan melalui pelatihan yang berkesinambungan.

Lutfil juga menyinggung kuatnya sinergi antara PWI Bojonegoro dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yang salah satunya terlihat dari hadirnya Kadis Kominfo, Heri Widodo.

Peran PWI Bojonegoro sangat penting dalam pembangunan daerah. Bojonegoro ini daerah istimewa, APBD-nya besar, sayang kalau Silpa-nya ikut besar,” ujarnya sambil menyelipkan sentilan ringan namun tepat sasaran.

Konferensi ini menjadi momentum penting, bukan hanya soal memilih ketua, tetapi juga merumuskan arah gerak organisasi ke depan lebih solid, lebih progresif, dan lebih adaptif menghadapi tantangan dunia pers hari ini.

Sementara itu, Kadis Kominfo Bojonegoro, Heri Widodo, menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar rutinitas organisasi. Menurutnya, PWI adalah “rumah besar” bagi wartawan, tempat pembinaan etika, peningkatan kompetensi, dan penguatan integritas jurnalistik.

Ia mengingatkan bahwa tantangan pers di era digital semakin dinamis: arus informasi yang bergerak cepat, maraknya hoaks, polarisasi di media sosial, hingga menurunnya literasi masyarakat. Semua itu menuntut profesionalisme yang lebih kuat dari para jurnalis.

Wartawan Bojonegoro selama ini sudah luar biasa. Mereka tidak hanya menjaga keseimbangan informasi, tapi juga memberi kritik konstruktif yang membuat tata kelola pemerintahan semakin baik,” katanya.

Konferensi III PWI Bojonegoro pun ditutup dengan optimisme baru. Terpilihnya ketua baru diharapkan menjadi titik awal penguatan peran PWI sebagai pilar penting demokrasi lokal, sekaligus penggerak tumbuhnya jurnalisme yang bermartabat, kritis, dan relevan.

Red…

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *